Tuesday 3 November 2015

EDIMUN jack OYAIDEGOLD-looklike

Apa Kabar penikmat audio? lama sudah saya tidak update artikel blog ini, kesibukan kerja dan kesibukan menikmati setup audio membuat saya tak dapat menyempatkan diri menulis. Namun kali ini akan saya sempatkan menulis artikel, seperti biasa tentang audio, dan kali ini masih tentang portabel audio.
Earbud Edifier H180 mod recab Kabel Demun reter Jack Oyaidegold-looklike
Modifikasi earbud ini saya lakukan sendiri dengan berbekal nekat, dan keinginan memiliki Edimun hasil karya tangan sendiri, setelah sebelumnya jatuh hati dengan kemerduan suara Edimun milik salah seorang kenalan.
Sebelum di modif, earbud Edifier H180 ini sudah saya pakai kurang lebih satu bulan, karena berdasarkan revieu katanya earbud ini murah tapi suaranya enak, jadilah saya sacrifice (berkorban) untuk membelinya karena belum pernah audisi sebelumnya. Jujur waktu pertama out of the box suara Edifier H180 ini biasa saja, separasi yang kurang rapih, staging yang sempit, bass yang boomy dan tidak menyentuh sub-bass,mid yang agak laidback, dan high yang tidak rapi, namun setelah burn in kurang lebih 40 jam, suara jauh lebih baik dan lebih rapih, sektor low jadi lebih berbobot tapi tetap tidak mampu menyentuh sektor sub-bass, vokal jadi lebih hangat dan intim, mid lebih forward namun masih sedikit laidback, akan tetapi sektor high tetap tidak ada perubahan. Separasi? staging? sama saja ditelinga saya sebelum ataupun setelah burn 40 jam.
Saat mengaudisi Edimun, saya pun terpaku dan terpelongo mendengarkan suara nya, jauh lebih baik dari Edifier H180 stok milik saya. Dari situlah timbul keinginan untuk memodifikasi edifier milik saya.
 Oke, tanpa tunda lagi, langsung cari kabel Demun yang kebetulan sellernya berada di kota yang sama tempat saya berdomisili, yang juga menjual Jack Oyaidegold-looklike, dan operasi pun dimulai. Sedikit sharing pengalaman, pertama saya potong kabel yang pada paket penjualannya memiliki panjang 5 meter jadi 4 bagian. 4 potong kabel akan digunakan untuk sinyal kanan (R), sinyal kiri (L), ground kanan (GR) dan ground kiri (GL). Kemudian solder ke Jack ujung-ujung kabel lalu kepang/pelintir, dan tak lupa pisahkan antara kanan dan kiri. Sampai disini semua lancar, selanjutnya membuka housing earbud, saat housing kiri prosesnya berjalan lancar, terbuka dengan selamat tanpa pecah atau driver putus, lanjut ke housing kanan karena telah sedikit lelah dan agak terburu-buru, akhirnya terjadi kesalahan yang berakibat putusnya driver, terpaksa beli satu unit lagi Edifier H180.
 Tak ingin kejadian driver putus terulang kembali akhirnya proses buka housing kali ini saya kerjakan dengan sabar dan penuh kehati-hatian, dan alhamdulillah berhasil. Copot kabel stok dari driver lalu masukkan kabel Demun yang telah disiapkan sebelumnya ke dalam housing dan solder ke driver, lalu tutup kembali housing dan rapikan. Taraaaa!!! satu unit Edimun dengan jack Oyaide-looklike berhasil saya buat.
 Lanjut ke impressi saya tentang suara Edimun jack oyaide-looklike ini. Perlu diingat bahwa impressi ini adalah ungkapan-ungkapan dan pendapat pribadi saya berdasarkan pendengaran yang saya dengar ditelinga saya, jika kamu yang mendengarkan impressi nya mungkin bisa beda, kecuali jika kamu mendengarkan menggunakan telinga saya, bisa jadi hasilnya sama, haha. 
Pertama yang jadi sorotan saya adalah sektor low, jauh lebih ekstend dan berbobot, hentakan sub-bass terasa mantap, dengan kerapihan yang sangat baik, mulai dari lagu-lagu Subwoofer test hingga double pedals semua mampu dilahap, mid low pun terdengar lantang bermain, saya sangat-sangat menikmati sektor lownya. 
Di sektor mid, jauh lebih forward daripada Edifier H180 stok, semua instrumen terdengar jelas disini, petikan gitar hingga suara pik dan gesekan jari di senar, suara piano yang begitu berbobot, gesekan biola yang serasa menyayat-nyayat telinga (lebay ini), benar-benar sempurna. 
Lanjut ke high, nah ini yang paling signifikan menurut saya, jauh-jauh lebih ekstend, rapih dan detail, suara simbal dan teman-temannya begitu terpisah, dapat kita bedakan satu dan yang lainnya. namun tetap soft dan gak nusuk, nyaman banget di telinga, benar-benar memenuhi selera musik saya, high yang rapih, detail, ekstend, tebel, gak nusuk dan gak pedes, mantap pokoknya. 
Untuk urusan vokal saya pun sangat suka, tebel, hangat dan intim, cocok untuk mendengarkan vokal cewek maupun cowok, tanpa ada sibilance sama sekali

Untuk urusan Staging cukup luas dan megah, meski tidak seluas konser di lapangan sepak bola, namun serasa di auditorium kecil, jauh berbeda dengan Edifier H180 stok yang sempit. Layering pun jauh lebih baik, tata letak alat musik dan vokalis terbayang jelas dihadapan kita jika kita pejamkan mata. Separasi pun sangat baik, sangat-sangat jelas pemisahan suara antara alat musik yang satu dengan yang lain, ditambah lagi dengan mid yang cukup forward, jadilah semua detail musik bisa kita dengar dengan jelas. Satu lagi, overall-soundsig dari Edimun oyaide-looklike ini adalah warm to balance, begitu fun dan rileks, sangat betah dipakai berlama-lama, meski detail dan semi analitik, namun tidak melelahkan telinga, itulah salah satu keunikannya.
Mungkin itu saja yang bisa saya sharing, yang jelas worth banget, bahkan saya lebih memilih earbud ini dibanding earbud dengan harga jauh diatasnya, katakanlah earbud-earbud yang berbanderol Rp.800.000 - Rp.900.000. Jika kamu punya kesabaran ekstra, ulet, bisa nyolder, maka dengan modal gak sampai Rp.500.000 kamu bisa memiliki Edimun ini, tentunya dengan Jack Oyaide-looklike, namun jika ingin Jack yang lebih serius, seperti Oyaide original baik itu gold maupun rhodium, dan masih banyak jack-jack lainnya yang beredar di pasaran dengan harga yang bervariasi pula, tentu kamu harus menyesuaikan kembali budgetnya. Ditelinga saya, beda jack akan berpengaruh ke tonal (low-mid-high) dan overall-soundsig (warm-balance-bright) namun belum tentu ditelinga kamu, mencoba sendiri adalah yang paling benar untuk mengetahui perbedaannya, dari sisi built quality nya sendiri tentunya, jack yang lebih mahal tentu lebih cakep built quality nya, 
Terima kasih sudah berkunjung, dan jangan percaya impressi telinga orang lain termasuk saya sebelum telinga anda sendiri yang mendengarkan. Salam Penikmat Audio.

Wednesday 25 March 2015

Sekilas tentang DAP FiiO X3


Fiio X3 24 bit audio digital pemain
Apa kabar penikmat audio, kali ini DigitalOne kembali berbagi informasi seputar audio. FiiO X3 merupakan Digital Audio Player (DAP) yang cukup tersohor dikalangan pecinta portabel audio. Berikut seperti yang dilansir oleh situs theheadphonelist dot com. Dibanderol dengan harga $ 239,95 di Amazon per 26 Maret 2015.
Fiio yang namanya telah kita dengar belakangan ini, memiliki produk audio portable yang cukup banyak , mulai dari yang murah, Headamp entry level E3, diikuti dengan E5 yang lebih unggul. Setelah merilis banyak amp dan DAC / amp, akhirnya DAP pertama Fiio juga dirilis, yakni X3, yang mampu memutar file Hi-Res 24 bit 192 KHz. Untuk kelas yang lebih tinggi, Fiio pun telah merilis X5.

KEMASAN & AKSESORIS
X3 dikemas dalam kotak berwarna putih dan simple yang mencerminkan kualitas, dengan teks dalam bahasa Inggris dan Cina. X3 ini dilengkapi dengan 2 screen guard, case silikon, kabel mini USB, kabel adaptor 3.5mm, buku instruksi, dan 2 kartu beberapa informasi tambahan. Memori internal yang telah diisi dengan beberapa track 24/192 dan petunjuk pengguna dalam format PDF.

USER INTERFACE & PENGGUNAANNYA
Fiio X3 memiliki ukuran yang relatif kecil, dengan Price Performance yang mantap karena kombinasi antara harga dengan kualitas suara yang sangat baik. Meskipun tidak menggunakan layar sentuh, namun itu tidak mengurangi kegunaan setelah Anda terbiasa. 
Menu / tombol Kembali memiliki banyak fungsi, jika anda menekan dan tahan tombol tersebut maka akan muncul  menu yang memungkinkan anda untuk menambah atas menghapus lagu dari playlist favorit anda. Ketika dalam mode DAC, menekan dan menahan Menu / tombol Kembali akan merubahnya beralih ke mode player. Sedangkan jika kita menekan tombol Play / Pause akan menonaktifkan / mengaktifkan musik.
Fiio layar pengaturan X3
Layar Pengaturan
Firmware update terakhir yakni versi 2.1 yang merupakan penyempurnaan dari firmware sebelumnya, sangat stabil dengan fungsionalitas tambahan, termasuk fungsi DAC. Fungsi DAC sendiri tidak memerlukan driver khusus untuk PC, dan work natively pada MAC. Antara fungsi DAC dan akses file membutuhkan sedikit seting, hampir mirip dengan AK120, tetapi mereka beda kelas ya.
Fungsi X3 cukup mengesankan, menyediakan hampir semua fitur yang Anda butuhkan. Fitur auto-off yang dapat mematikan player secara otomatis jika kita mencabut headphone atau lupa mematikan setelah player kita stop. Kapasitas memori internal cukup besar yakni 8GB, ditambah slot microSD up to 128GB.
Colokan Headphone X3 ini dilindungi oleh switch delay, sehingga suara tidak seketika muncul ketika mencolok headphone. Saat baru dinyalakan, X3 secara otomatis akan melanjutkan lagu dari batas playlist terakhir yang kita putar, meskipun sebelumnya player dimatikan dengan auto shut-down. Tampilan kontrol ketika terhubung sebagai DAC USB cukup bagus dengan kontrol volume, bass, treble, gain, dan balance serta tampilan bitrate dan sampel. Sangat fungsional sekali. Overall, interface X3 sangat baik ditambah dengan ukurannya yang kecil, cukup asik dibawa dalam perjalanan.






























FUNGSI & FITUR
  • Portabel Media Player 
  • Micro-USB 2.0 interface
  • Up to 24 bit 196 KHz 
  • Fungsi USB DAC untuk PC dan Mac 
  • Adjustable bass dan treble
  • Output: Headphone, Coax-out 
  • Slot micro SD up to 128 GB 
  • 8GB built-in memori 
  • Gapless play
  • Hi / low gain 
  • Playback berhenti pada headphone dicabut 
  • memori lagu / posisi / volume pada startup 
  • Sleep Timer 
  • USB charging  
  • CPU: JZ4760 ; DAC Chip: WM8740; AMP Chip: AD8397

MEDIA PLAYER
Fiio X3 pemutaran resolusi tinggi 24 bitX3 memainkan semua lagu tanpa hambatan termasuk lagu dengan bitrate tinggi yang pada beberapa player bahkan tidak dapat diputar. Pencarian trek dalam berbagai folder cukup mudah. Terdapat sedikit bug, yakni Ketika kita beralih dari fungsi DAC ke fungsi player, maka informasi posisi track akan hilang, dan kita harus mencari lagi.
Fungsi X3 sebagai DAC cukup baik, bersih dan jelas dengan imaging yang lebih baik dan separasi instrumen yang baik pulaVolume sedikit lebih keras dari DAC jika dibandingkan dengan memutar lagu langsung di X3.

SUARA
X3 sangat cocok dengan hampir semua headphone yang kami coba, kualitas suara yang sampir mendekati iBasso DX50, terutama bila digunakan sebagai DAC. Respon bass sangat baik dan terkontrol, begitu clear diseluruh spektrum frekuensi. Cukup baik, tapi DX50 memiliki presentasi yang lebih santai, lebih deep dan juga wide, meskipun perbedaan tersebut tidak besar. Smooth note X3  sangat detail, tetapi masih kalah resolusi jika dibandingkan dengan DX50, yang memiliki speed dan analitycal note di atas rata-rata.
Dibandingkan dengan Hisoundaudio Nova 3, X3 hampir selalu terdengar lebih baik dengan beberapa headphone yang kami coba. Ketika memasangkan X3 dengan berbagai headamp, hanya ampli dengan harga mahal yang dapat mengungguli headphone out X3 ini.
DAP yang lebih mahal, termasuk AK120, 901, dan DX100 memiliki level yang berbeda dengan X3, dan yang diharapkan dari perbedaan harga adalah perbedaan kualitas. Dibeberapa lagu, kinerja X3 ini bisa mendekati AK120, tentu dibanyak lagu AK120 lebih unggul, ditambah dengan variasi suara antar headphone dapat disajikan dengan baik oleh AK120 ini, artinya cukup terasa perbedaan suaranya saat kita menggonta-ganti headphone. Namun untuk 901 dan DX100 kami rasa sangat tipis perbedaannya dengan X3.
IPhone dan Clip+ tidak bisa bersaing dengan X3 dalam kualitas suara, meski keduanya memiliki fungsi yang baik, namun X3 lebih mudah untuk digunakan, dan masih banyak lagi. Untuk sonic, X3 memiliki ruang presentasi yang lebih besar dengan lebih detail, respon bass yang lebih baik, dan lebih terkontrol. IPhone dan Clip+ sangat terbatas kemampuannya jika digunakan untuk mendrive headphone high-end, dan sementara X3 dapat mendrive nya dengan sangat baik, terutama saat memainkan file Hi-res, sedang file dengan resolusi rendah tidak begitu bisa kita rasakan perbedaannya.

SPESIFIKASI
Umum Spesifikasi
Material : Aluminium 
Headphone out: 3.5mm 
Headphone Impedansi Range: 16 ~ 300Ω 
Tampilan Layar: 2.4 inch TFT 320X240 
jenis kontrol Volume: Digital dengan 60 langkah 
Dimensi: 55 X 109 X 16 (mm) 
Berat: 122 g 
Bass Boost: -10 dB ~ + 10 dB 
Treble: -10 dB ~ + 10 dB 
penyesuaian Kanan / kiri: 5 dB 
Gain seleksi: 0/6 dB 
USB DAC: Mendukung 192k / 24B
Parameter kinerja untuk Coax -out
THD + N: <0.004%@1KHz 
SNR:> 108 dB (A-Weight) 
Frequency Response: 10Hz ~ 20kHz (+/- 0,2) 
Dynamic range:> 103dB 
Crosstalk:> 90 dB @ 10KΩ @ 1kHz 
jalur output Level:> 1,7 Vrms
Parameter kinerja untuk Headphone out
Output Power:> 540 mW @ 16Ω; > 270 mW @ 32Ω; > 30 mW @ 300Ω 
Output Impedance: <0.3Ω 
Crosstalk:> 75 dB @ 1kHz 
THD + N: <0.005%@1KHz 
Respon Frekuensi: 10Hz ~ 20kHz (+/- 0,2) 
tegangan output MAX:> 8 Vp-p 
SNR: > 105 dB (AUX IN) 
MAX arus keluaran:> 250 mA
Power dan Baterai
Power: USB 5V / 500mA (merekomendasikan: USB 5V 1.5A) 
Baterai Kapasitas: 3000 mAh 
Charging Display: lampu merah menunjukkan pengisian, lampu hijau menyala setelah terisi penuh 
Battery Life:> 12 Jam 
Pengisian Waktu: <4
Format audio yang didukung
Lossless: APE (Cepat): 192k / 24B; APE (normal): 96K / 24B; APE (High): 96K / 24B; FLAC: 192k / 24B; WAV: 192k / 24B; WMA Lossless 9.1: 96K / 24B; Apple Lossless: 192k / 24B 
format Compressed: MP2, MP3, AAC, ALAC, WMA, OGG
Fiio format pemutaran X3

Fiio X3 - foto saham
RINGKASAN
X3 adalah high-end player dengan full-fitur yang baik, dengan kemampuan dapat memutar file high-res dari memori internal atau sebagai DAC. Kualitas suara tentu lebih baik dari ponsel dan low-end player dan kemampuan untuk memutar file-resolusi tinggi hingga 24 bit, 192 KHz yang memungkinkan kita untuk menikmati lagu-lagu dengan resolusi yang lebih tinggi. Fitur yang cukup lengkap dan mudah digunakan. Secara keseluruhan X3 unggul di fitur, kegunaan, dan kepraktisan .
Pro: 
- Kombinasi dari fungsi, kegunaan, dan kualitas suara 
- Ukuran kecil sangat mudah untuk digunakan di mana saja
Cons: 
- Kualitas suara player X3 kalah bagus dibandingkan jka digunakan sebagai DAC.
Demikian sedikit informasi yang bisa kita share kali ini, salam penikmat audio.

Wednesday 18 March 2015

Sekilas Tentang DAP FiiO X1

Apa kabar penikmat audio, kembali DigitalOne berbagi informasi seputar audio. Digital Audio Player (DAP) FiiO X1, merupakan DAP yang cukup tersohor dikalangan penghobi portabel audio, karena memiliki kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau. Berikut sekilas tentang DAP FiiO X1 seperti yang dipublikasikan oleh situs Headmania.org.


Spesifikasi, Built Quality dan Tampilan



FiiO X1 - Ulasan (8)

Kesan pertama yang dapat kita lihat dari FiiO X1 ini adalah sederhana namun simple dan elegan, terlihat kokoh dalam balutan logam dengan warna yang menyerupai titanium.
Memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan FiiO X5, yang mana akan lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam saku, sehingga memiliki tingkat portabilitas yang lebih baik daripada X5. Casing X1 ini terbuat dari logam, kecuali pada cover yang berwarna hitam terbuat dari plastik. Overall Finishing dilakukan dengan sangat baik dan rapi, cukup menyenangkan untuk disentuh.

X1 hanya memiliki output berupa colokan headphone 3,5 mm, tetapi colokan ini dapat juga berfungsi sebagai  line-out, jika dipilih dari menu.
Tombol power terletak di sebelah kiri di atas tombol volume. sayangnya X1 ini tidak memiliki penyimpanan internal, tapi kita dapat menambahkan kartu micro SD (SDXC) hingga 128 Gb, dan itu tentunya sangat cukup bagi kebanyakan pengguna.

Chip DAC yang digunakan dalam X1 adalah salah satu generasi terbaru dari TI, yakni PCM5142, seperti yang digunakan pada DAC/Headamp FiiO E10k.
Headphone amp internal di X1 memiliki kemampuan yang lebih kecil dibandingkan dengan X3 dan X5, jadi jangan berharap banyak pada X1 ini untuk men-drive headphone-headphone yang haus power. X1 ini memiliki power output sebesar 100 mW di 16 ohm, namun masih lebih besar jika dibandingkan kebanyakan DAP, apalagi jika kita bandingkan dengan handphone.

Mendukung semua format yang biasa kita gunakan seperti APE, FLAC, ALAC, WAV, AAC, OGG, MP3, MP2, hingga file musik dengan resolusi 24 bit 192 Khz. X1 ini belum mendukung DSD, namun bukan kekurangan besar mengingat saat ini masih sedikit diantara kita yang menggunakan file DSD.
FiiO X1 - Ulasan (9)
Tes Dengar dan Impressi
Kami menggunakannya FiiO X5 sebagai pembanding dan dengan headphone berikut: Shure SE535 LTD , Focal Spirit Klasik , Audeze LCD-X, Sennheiser HD800 .

Hal pertama yang menarik perhatian kami adalah bass yang sangat punchy dan deep. Suara bass yang dihasilkan X1 ini sangat berbodi dan begitu presence. Begitu pula dengan instrumen, terutama gitar yang sangat fun dan sparky. Overall sangat menyenangkan dan berenergi

Sementara di lagu ini X1 tidak memiliki soundstage yang besar, atau detail sebagaimana yang dimiliki X5, namun cukup membawa emosi kita larut dalam lagu yang kita dengar karena suara yang sangat penuh dan cukup intim. namun demikian X1 masih memiliki cukup detail untuk membuat suara terompet dan gitar menggelitik di telinga kita.

Petikan dan genjrengan gitar dapat disajikan dengan sangat baik dan menyerang ditelinga, memiliki presence dan eksistensi yang bagus. Disini mungkin kita akan lebih memilih X5 dengan soundstage yang lebih luas, ekstensi gitar yang lebih detail, dan separasi instrumen yang lebih baik. Namun, jangan salah, X1 ini sudah cukup menyenangkan dan akan membuat kita terlena. Mungkin beberapa hal yang yang kita lebih dapat menikmati di X1 ini adalah bass yang lebih dalam, suara yang lebih lengkap, dan attack suara  yang lebih baik, terutama pada permaian gitar. Suara terasa lebih lengkap pada X1 dengan presence yang sedikit lebih baik, tetapi tidak pada nada-nada natural.

Bass pada  X1 begitu powerfull, sangat berbodi dan lebih impact dibanding pada X5, tapi kurang di speed, detail dan kurang terkontrol, begitu energik, menarik dan fun. Suara gitar dapat disajikan dengan  baik, namun tetap untuk urusan detail masih belum bisa menyamai X5.

X1 memiliki presence yang lebih baik, tapi kalah pada tekstur dan clarity jika dibanding X5 yang bernyanyi lebih natural. Suara pada X1 sedikit terselubung dibandingkan dengan X5, tapi masih lebih emosional.
FiiO X1 - Ulasan (7)

Ringkasan

Bass
Bass pada FiiO X1 sangat menarik dan funHeavy dan punchy dengan sedikit penekanan pada sub-bass, ditambah dengan sisi mid-bass yang cukup menonjol yang membuat penyajian X1 agak kurang natural. Kontrol dan speed yang belum bisa menyamai X5 tetapi sangat menyenangkan dan menarik.

Mid
Ini adalah salah satu bagian terkuat dari X1. Mid yang sangat kaya dan memberikan emosi lagu. Semua suara tersaji dengan baik yang memberi kesan low yang berbodi.

Treble 
Tidak sebaik yang disajikan pada X5, tapi justru pada beberapa lagu jadi lebih menyenangkan.

Vokal
Meski tidak se-clear X5 namun vokal X1 sangat sweet, karena X1 ini memiliki presence yang lebih baik, membuatnya lebih emosional pada banyak kesempatan.

Detail
Sangat-sangat mumpuni, untuk range harga yang sama, kecuali jika harus diadu dengan X5,

Impact
Impact yang dimiliki X1 ini sangat-sangat berbobot, karena power yang begitu mumpuni dan juga energik. Hal ini yang membuat kami menyukai X1 ini. Bahkan kami berfikir di segmen impact ini X1 bisa mengalahkan x5

X1 vs X5
FiiO X1 - Ulasan (5)
Jika tidak disandingkan dan head to head dengan X5, menurut kami X1 adalah player yang hebat. Memiliki beberapa fitur baik dalam suara dan ergonomi yang kami suka bahkan lebih baik dari pada X5. Hal yang paling jelas adalah dari segi ukuran, X1 jauh lebih kecil dari X5. X1 lebih emosional dengan suara yang full, lebih presence, bass yang lebih punchy dan deep daripada X5. Disini bisa kita fahami bahwa X5 lebih pada sisi naturalitas musik dengan detail yang sangat baik, separasi instrumen yang lebih baik, bass yang lebih cepat dan lebih terkontrol, serta stagging yang lebih luas.
X1 memiliki presentasi yang lebih intim, sedangkan X5 memberi kesan seolah Anda duduk di kursi yang agak jauh dari panggung.
Jika secara teoritis tentu X5 lebih baik dari X1. Diantara kelebihan X5 yakni memiliki daya ampli yang lebih besar. Dengan menggunakan IEM yang sensitif seperti Shure 535 LTD, agaknya dapat mengurangi kesenjangan antara keduanya, dan kita akan kesulitan menentukan mana yang lebih baik. Namun jika secara subjektif kami sedikit lebih tertarik dengan suara yang lebih emosional pada X1 saat menggunakan Shure.
Jika anda pengguna cans dengan power handling yang besar maka X5 adalah pilihan yang tepat, namun jika sekedar menggunakan cans kebanyakan, agaknya cukup bijak jika kita memilih X1.
Cns dengan pwer besar disini katakanlah Focal Spirit Classic, Audeze LCD-X, dan Sennheiser HD800. Namun bukan berarti X1 tak mampu bernyanyi pada Sennheiser HD800 dan LCD-X, hanya saja agak sedikit ngos-ngosan.
Kami sangat menyukai produk ini. Mengapa? Karena memiliki kualitas luar biasa dengan harga yang sangat murah. Cukup sulit mencari pesaing yang dapat menyamai price performance nya. Sayangnya pada pengujian kali ini kami tidak memiliki FiiO X3, mungkin lain waktu.

Kesimpulan
Kekurangan dari produk ini? agaknya cukup sulit kita temukan mengingat harga yang dibanderol

Pro
  • Built Quality cukup bagus dan rapi, terkesan kokoh
  • Ukuran yang lebih portable jika dibandingkan dengan FiiO X5
  • energik dan emosional dalam menyajikan lagu
  • bass yang sangat baik dengan pukulan yang kuat, berbodi dan dapat menyajikan sub bass
  • Impact yang sangat baik
  • Presence suara yang sangat baik
  • Mid yang kaya dan dapat mengirimkan emosi suara penyanyi dengan sangat baik
  • Price performance yang sangat baik

Kontra
  • Kurangnya naturalitas musik, tapi ini mungkin hanya bagi sebagian orang saja

FiiO X1 - Ulasan (6)

Demikian, semoga berguna, ingat semua yang tersaji di atas bersifat subjektif, percayalah hanya pada telingamu sendiri. Salam Penikmat Audio.

Sunday 15 March 2015

Sekilas tentang IEM Yamaha EPH100




Apa kabar penikmat audio, seperti biasa Digital One Audio akan berbagi informasi seputar audio. Kali ini kembali pada jajaran produk IEM dari Yamaha, Yamaha EPH100. Merupakan salah satu produk andalan Yamaha di sesi IEM. Yamaha EPH100 ini dibanderol seharga Rp.1.800.000, dengan Spesifikasi sebagai berikut : 

Driver:  Dinamis  
Imp:  16Ω  
Sens:  104 dB 
Freq:  20-20k Hz  
Kabel :  3.9 "L-plug
Ukuran Nozzle:  5.5mm  
Tip: bi-flange
Aksesoris yang disertakan dalam peket pembelian adalah tips silikon Biflange (5 ukuran), ¼ "adapter, 2m kabel ekstensi, dan tas kecil. 
Buid Quality EPH-100 sangat baik, menggunakan housing yang terbuat dari aluminium. Kabel dengan ketebalan yang rata-rata. Tingkat kemampuan isolasi terhadap suara di sekitar termasuk yang terbaik untuk IEM dengan tip biflange. Tidak tersedia mikropon. Kenyamanan tergolong cukup baik, mereka yang memiliki lubang telinga kecil biasanya akan ragu dengan tip biflange ini, namun diluar dugaan Eartips EPH100 ini dapat bertengger dengan nyamannya ditelinga, bahkan di lubang telinga yang kecil sekalipun.
Dari sisi sound quality jauh unggul diatas EPH-50, EPH-100 menggunakan microdriver dinamis dan dapat bernyanyi dengan sangat merdu, namun agaknya EPH100 ini diset agak membentuk v-shape. Bass yang kuat - dalam dan punchy, dengan sedikit forward pada mid-bass memberikan dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan kebanyakan earphone berbasis microdriver dengan bentuk yang ramping, sebut saja VSonic GR07 dan Sony EX600. Jauh dari kesan bassy, sektor low EPH100 ini sangat detail dan bertekstur, clear dan sangat terkontrol. EPH-100 ini juga tidak terkesan boomy sama sekali, bandingkanlah saja dengan Sennheiser IE7 dengan boomy disektor lownya.
Sektor Mid adalah yang paling baik dari IEM EPH100 ini, tidak tersembunyi tetapi tidak terlalu maju. Begitu lembut namun tidak ada kesan terselimuti, dinamis, dan lebih menonjol dibandingkan dengan kebanyakan karakter v-shape. Clarity, detail dan presentasi mampu disajikan dengan sangat baik. Tidak terlalu tebal atau gemuk tapi tidak bisa juga disebut ramping, sangat unik dan berkarakter. Suara sangat cair tetapi tidak memiliki sentuhan kerenyahan jika dibandingkan dengan GR07. Yamaha EPH-100 memainkan musik lebih warm, penuh, dan lebih dinamis dibandingkan GR07 tapi juga terkadang kurang mampu menggambarkan detail yang halus dan berstektur.
Sektor high EPH-100 entah bagaimana terdengar terlalu smooth dibandingkan dengan VSonic GR07, dan JVC HA-FXT90, tetapi juga memiliki potensi ear-fatigue. Memang, sulit untuk membayangkan treble dari Yamaha yang agaknya sudah terkenal karakternya di kalangan pecinta audio. Sektor upper-mid bisa dikatakan refined jika dibandingkan dengan Sennheiser IE7 tapi tidak sebersih GR07. Cukup baik di sektor high ini dan cukup airy.
Staging dari EPH-100 cukup di atas rata-rata, meskipun tidak cukup untuk menyamai GR07 atau Ultimate Ears TF10, tapi cukup luas dan kita dapat merasakan seolah alat musik berbunyi di luar kepala kita. Depth yang baik, sama seperti halnya dengan separasi instrumen dan dinamika, layering bisa dikatakan lebih baik dibandingkan dengan GR07 yang terdengar lebih datar dan terdengar jauh. Vokal EPH-100 ini tidak maju dan intim sebagaimana FXT90 dan tidak begitu open, namun tidak juga terkesan tertutup sebagaimana kebanyakan IEM low-end.
IEM terbaru Yamaha EPH100 ini merupakan produk low-end yang berbasis microdriver yang menawarkan sebuah kenyamanan, kekokohan dan daya isolasi yang baik. Kualitas suara jauh di atas rata-rata juga, dengan bass yang kuat, mid yang kaya, dan treble yang smooth. Yamaha EPH-100 adalah salah satu earphone terbaik di kelas harga yang sama.

Nah, apakah kamu tertarik dengan IEM Yamaha EPH100 ini? silahkan audisi sebelum membeli, karena review ini bersifat sangat subjektif. Salam Penikmat Audio